Laporan
perjalanan
PLS (Pendidikan Luar Sekolah)
Visi
Untuk menjadi yang terbesar , produsen tekstil dan garmen global yang
paling terkemuka dan terpercaya
Misi
-
Untuk memberikan produk yang paling
inovatif sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan persyaratan
-
Untuk menyediakan dan memelihara
lingkungan kerja yang kondusif bagi karyawan kami
-
Untuk memberikan kontribusi dan peningkatan
nilai kepada masyarakat sekitarnya
A. Latar Belakang
Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) (SRIL) didirikan tanggal 22 Mei 1978 dan
memulai kegiatan komersial pada tahun 1978. Kantor pusat SRIL berkedudukan di
Jalan K.H. Samanhudi No. 88, Jetis, Sukoharjo 57511, Solo, Jawa Tengah –
Indonesia. PT Sri Rejeki Isman (Sritex) sekarang menjadi pabrik tekstil terpadu
dengan mesin paling modern.
Prestasi Sritex tidak hanya mencakup aspek bisnis. Sritex telah empat
kali diberikan oleh MURI (Museum Rekor Indonesia). Pada tahun 1995 Sritex
membuat rekor baru mengadakan upacara bendera yang diikuti paling banyak peserta. Pada tahun 2007 Sritex
dibuat 3 penghargaan MURI sebagai perusahaan yang:
- Mempunyai desain lebih dari
3000 motif kain
- Memproduksi seragam militer
untuk 16 negara
- Paling banyak
mengadakan upacara rutin dalam setahun,
setiap tanggal 17
2. Museum Sangiran
Sangiran adalah situs arkeologi di Jawa. Menurut laporan UNESCO (1995)
"Sangiran diakui oleh para ilmuwan untuk menjadi salah satu situs yang
paling penting di dunia untuk mempelajari fosil manusia, disejajarkan bersama
situs Zhoukoudian (Cina), Willandra Lakes (Australia), Olduvai Gorge
(Tanzania), dan Sterkfontein (Afrika Selatan), dan lebih baik dalam penemuan daripada
yang lain."
Luasnya sekitar 56 km² (7km x 8 km). Lokasi ini terletak di Jawa
Tengah, sekitar 15 kilometer sebelah utara Surakarta di lembah Sungai Bengawan
Solo. Secara administratif, kawasan Sangiran terbagi antara 2 kabupaten:
Kabupaten Sragen (Kecamatan Gemolong, Kecamatan Kalijambe, dan Plupuh) dan
Kabupaten Karanganyar (Kecamatan Gondangrejo). Fitur penting dari situs ini
adalah geologi daerah. Awalnya kubah terbentuk jutaan tahun yang lalu melalui
kenaikan tektonik. Kubah itu kemudian terkikis yang mengekspos isi dalam kubah
yang kaya akan catatan arkeologi.
1883: Situs sangiran pertama kali ditemukan oleh
P.E.C schemulling.
1934: Ahli antropologi Gustav
Heinrich Ralph von Koenigswald memulai penelitian di area tersebut, setelah
mencermati laporan-laporan berbagai penemuan balung buta (tulang buta/raksasa)
oleh warga dan diperdagangkan.
1977: Pemerintah Indonesia ditunjuk seluas 56 km² di sekitar Sangiran
sebagai Daerah Cagar Budaya.
1988: Sebuah situs museum dan konservasi laboratorium lokal sederhana
didirikan di Sangiran.
1996: UNESCO mendaftarkan Sangiran sebagai Situs Warisan Dunia di
Daftar Warisan Dunia sebagai Sangiran Early Man Site.
2011: Museum saat ini dan pusat pengunjung dibuka oleh Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 15 Desember.
2012: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengunjungi museum pada bulan
Februari didampingi 11 menteri kabinet.
B. Koleksi Museum
1.
Fosil Manusia
Terdapat berbagai
macan fosil manusia, antara lain Australopithecus africanus, Pithecanthropus mojokertensis (Pithecantropus robustus ), Meganthropus palaeojavanicus, Pithecanthropus erectus, Homo soloensis, Homo
neanderthal Eropa, Homo neanderthal Asia, dan Homo sapiens.
2.
Fosil Binatang
a.
Fosil binatang bertulang belakang,
antara lain Elephas namadicus (gajah), Stegodon trigonocephalus (gajah), Mastodon sp (gajah), Bubalus palaeokarabau (kerbau), Felis palaeojavanica (harimau), Sus sp (babi), Rhinocerus sondaicus (badak), Bovidae (sapi, banteng), dan Cervus sp(rusa dan domba).
b.
Fosil binatang air, antara lain Crocodillus sp (buaya), ikan dan kepiting,
gigi ikan hiu, Hippopotamussp (kuda
nil), Mollusca (kelas Pelecypoda dan Gastropoda), Chelonia
sp (kura-kura), dan foraminifera.
3.
Batu-batuan
Terdapar batu Meteorit/Taktit, Kalesdon, Diatome, Agate, Ametis
Terdapar batu Meteorit/Taktit, Kalesdon, Diatome, Agate, Ametis
Terdapat
pula alat-alat yang terbuat dari batuan seperti serpih dan bilah, serut dan
gurdi, kapak persegi, bola batu dan kapak perimbas-penetak.
OK, mestinya latar belakang tidak sepanjang itu. Ibarat tubuh kita, pendahuluan sama dengan kepala kita. Sementara isi sama halnya dengan dada ke bawah. Jadi, yang paling panjang mestinya bagian isi --> koleksi museum
BalasHapus